4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Sistem Akuntansi Double Entry

Dalam realitas dunia usaha, jumlah transaksi dan kejadiannya umumnya sangat banyak dan cukup kompleks. Proses pencatata, pembukuan, dan perhitungan menjadi sangat kompleks dan rumit. Untuk mengatasi kompleksitas dan kerumitan tersebut, ditemukanlah sebuah metode tata buku Sistem Akuntansi Double Entry atau metode tata buku berpasangan (double entry bookkeeping). Tata buku berpasangan berlandaskan pada pemberian pengertian pasangan debit dan kredit. Pasangan debit dan kredit telah memudahkan dan menyederhanakan pencatatan setiap transaksi dan kejadian dan dampaknya atas kelima unsur laporan keuangan yakni aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Pada kesempatan ini, akuntansi mandiri akan menjelaskan secara ringkas terkait Sistem Akuntansi Double Entry yang akan sering kita jumpai dalam dunia akuntansi.

Sistem Akuntansi Double Entry
Sistem Akuntansi Double Entry

Sistem Akuntansi Double Entry - Neraca Berbentuk "T"

Metode tata buku berpasangan berdasarkan atas perjanjian atau konvensi penggunaan symbol debit dan kredit. Penjelasan tentang debit dan kredit dapat didasarkan pada persamaan dasar akuntansi. Contoh: apabila posisi keuangan Tuan Adi pada saat permulaan penyetoran modal disusun dan dilaporkan dalam suatu neraca yang berbentuk huruf "T", maka akan tampak sebagai berikut:

Sistem Akuntansi Double Entry
Neraca T


Telah merupakan suatu perjanjian dalam Sistem Akuntansi Double Entry bahwa:

  1. Sebelah kiri dari laporan keuangan disebut "debit" dan sebelah kananya disebut "kredit". Aset atau sumber daya yang diinvestasikan, disajikan disebelah kiri laporan keuangan. Sedangkan sumber pendanaanya yang terdiri dari ekuitas dan liabilitas disajikan sebelah kanan laporan keuangan.
  2. Berdasarkan perjanjian tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
    • Penambahan aset didebit dan penguranganya di kredit
    • Penambahan liabilits dikredit dan pengurangan didebit
    • Penambahan ekuitas di kredit dan pengurangan di kredit
  3. Pendapatan dapat menghasilkan laba dan laba bersifat sebagai penambah ekuitas, maka pertambahan pendapat dikredit dan pengurangnya didebit. Sebaliknya, karena beban akan mengurangi laba, maka penambahan beban akan didebit dan penguranganya akan dikredit.

Kunjungi juga: Mencatat Akun Untuk Transaksi Dalam Akuntansi

Sistem Akuntansi Double Entry - Hubungan Debit dan Kredit untuk Kelima Unsur Laporan Keuangan

Secara ringkas, hubungan debit dan kredit untuk kelima unsur laporan keuangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Hubungan Kredit dan Debit Unsur Laporan Keuangan
Hubungan Kredit dan Debit Unsur Laporan Keuangan

Pembukuan pertambahan dan pengurangan kelima jenis akun laporan keuangan dapat digambarkan dalam akun masing-masing berbentuk huruf "T" sebagai berikut:

Sistem Akuntansi Double Entry
Sistem Akuntansi Double Entry


Sekian penjelasan dari kami terkait Sistem Akuntansi Double Entry. Materi Sistem Akuntansi Double Entry termasuk materi dasar yang wajib dipahami apabila anda ingin belajar lebih jauh tentang dunia akuntansi. Semoga bermanfaat dan selamat belajar Sistem Akuntansi Double Entry.


Posting Komentar

Posting Komentar