4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Tactical Decision Making CA

Pada lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan sering menghadapi situasi di mana keputusan bisnis harus diambil secara cepat dan tepat. Tactical decision making merupakan proses pengambilan keputusan jangka pendek atau menengah yang sangat bergantung pada analisis biaya dan manfaat yang terjadi akibat perbedaan (differentials) antara alternatif yang ada. Salah satu metode analisis yang digunakan adalah differential analysis (atau marginal/incremental analysis), yang menekankan hanya pada biaya dan pendapatan yang akan berubah jika suatu keputusan diambil. Poin utamanya adalah biaya dan pendapatan relevan (hanya elemen yang berbeda antara alternatif yang dianalisis), Sunk Cost diabaikan (Biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah dan tidak relevan dalam pengambilan keputusan), dan Analisis Incremental (fokus pada perubahan yang terjadi dari satu alternatif ke alternatif lainnya). Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan tentang Tactical Decision Making yang menjadi salah satu bagian dari Akuntansi Manajemen Lanjutan dalam rangka menempuh ujian Chartered Accountant oleh IAI.

Tactical Decision Making CA
Image by freepik

Differential Analysis

Differential Analysis adalah proses identifikasi dan perbandingan biaya serta manfaat yang berbeda (differentials) antara dua atau lebih alternatif keputusan teknik ini membantu manajemen untuk:

  • Menentukan biaya relevan yang berubah akibat keputusan dan mengabaikan biaya yang tidak relevan

  • Mengukur dampak finansial dari setiap alternatif dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan keputusan tersebut

Contoh konsep:

Jika perusahaan mempertimbangkan untuk menambah pesanan khusus, yang dihitung hanyalah biaya variabel tambahan (bukan biaya tetap, jika biaya tetap tidak berubah) dan pendapatan tambahan dari pesanan tersebut.

Keputusan Keep or Drop

Keputusan keep or drop (mempertahankan atau menghentikan suatu produk, lini produk, departemen, atau aktivitas) dilakukan dengan cara:

  • Mengidentifikasi elemen keuangan:

    • Pendapatan segmen: Pendapatan yang dihasilkan oleh produk atau departemen tersebut

    • Biaya variabel: Biaya yang berubah secara langsung seiring dengan volume penjualan atau produksi

    • Biaya tetap yang dapat dihindari: Biaya tetap yang dapat dihapus atau dikurangi jika suatu segmen dihentikan

  • Menghitung kontribusi margin: 

  • Membandingkan dengan biaya tetap yang dapat dihindari
    • Jika kotribusi margin lebih besar dari biaya tetap yang dapat dihindari, segmen tersebut secara finansial menyumbang terhadap laba dan mungkin layak dipertahankan

    • Jika kontribusi margin lebih kecil, maka menghentikan segmen mungkin dapat mengurangi kerugian, asalkan dampak non-finansial (seperti dampak pada citra merek atau sinergi antar produk) juga dipertimbangkan

Contoh sederhana:

Sebuah departemen menghasilkan:

  • Pendapatan: Rp 100 juta

  • Biaya variabel: Rp 60 juta

  • Biaya tetap yang dapat dihindari: Rp 30 juta

Maka:

  • Kontribusi margin: Rp 100 juta - Rp 60 juta = Rp 40 juta

  • Dampak keputusan: Jika dihentikan, perusahaan akan menghindari biaya tetap Rp 30 juta, tetapi kehilangan kontribusi margin sebesar Rp 40 juta. Sehingga, secara incremental, menghentikan departemen menyebabkan penurunan laba sebesar Rp 10 juta (selain pertimbangan lain).

Keputusan Special Order

Keputusan pesanan khusus sering muncul ketika pelanggan menawarkan pesanan dalam jumlah besar dengan harga yang berbeda dari harga reguler. Dalam analisis ini, kita akan coba mengkaji dua situasi:

Ontime special order

Pesanan khusus yang diterima tepat waktu dan tidak menganggu operasi atau penjualan reguler. Langkah analisis:

  • Identifikasi harga pesanan: harga yang ditawarkan untuk pesanan khusus

  • Identifikasi biaya variabel relevan: Biaya yang benar-benar akan bertambah seiring dengan pesanan tersebut

  • Periksa ketersediaan kapasitas: Pastikan ada kapasitas idle sehingga pesanan khusus tidak menganggu produksi reguler

  • Hitung kontribusi margin pesanan

  • Keputusan: Jika kontribusi margin positif dan tidak mengorbankan penjualan reguler, pesanan diterima.

Contoh:

  • Harga special order: Rp 60 per unit

  • Biaya variabel per unit: Rp 50

  • Maka, kontribusi margin per unit = Rp 10, jika perusahaan memiliki kapasitas idle, pesanan tersebut meningkatkan laba secara incremental

Accept or reject special order

Analisis ini serupa dengan di atas namun sering kali harus mempertimbangkan apakah menerima pesanan khusus dapat menganggu penjualan reguler yang memiliki margin lebih tinggi.

Pertimbangan utama:

  • Biaya peluang (Opportunity Cost): Jika kapasitas terbatas, menerima pesanan khusus bisa berarti harus mengurangi penjualan dengan margin lebih tinggi.

  • Analisis kapasitas: Tentukan apakah ada kapasitas idle atau jika tidak, bandingkan keuntungan dari pesanan khusus dengan keuntungan dari penjualan reguler yang mungkin hilang.

Contoh:

Misalkan:

  • Harga jual reguler: Rp 80 per unit (dengan margin yang lebih tinggi)

  • Special order yang ditawarkan Rp 60 per unit

  • Jika kapasitas terbatas, kehilangan penjualan reguler dapat membuat pesanan khusus kurang menarik meski secara incremental per unit menghasilkan margin tertentu.

Perbedaan dan Persamaan

Persamaan:

Kedua jenis keputusan menggunakan diffrential analysis untuk mengidentifikasi elemen yang berubah (biaya dan pendapatan relevan)

Fokusnya adalah pada analisis incremental dan pengaruhnya terhadap laba perusahaan

Perbedaan:

  • Keep or Drop Decision:

    • Menilai kelangsungan operasi segmen atau produk yang sudah ada

    • Harus mempertimbangkan biaya tetap yang dapat dihindari maupun tidak dapat dihindari

  • Special order decision:
    • Menganalisis pesanan tambahan yang biasanya bersifat jangka pendek

    • Sering mengasumsikan bahwa biaya tetap tidak berubah (jika terdapat kapasitas idle) kecuali pesanan tersebut mengorbankan penjualan reguler

Studi Kasus Gabungan

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur memiliki kapasitas produksi maksimum 10.000 unit per bulan. Sat ini, perusahaan memproduksi 8.000 unit untuk penjualan reguler dengan kontribusi margin Rp 20 per unit. Tiba-tiba, ada tawaran special order untuk 1.500 unit dengan ketentuan:

  • Harga special order: Rp 65 per unit

  • Biaya variabel per unit: Rp 50 per unit

Analisis special order:

  • Kontribusi margin per unit: Rp 65 - Rp 50 = Rp 15

  • Total kontribusi: 1.500 unit x Rp 15 = Rp 22.500

Kapasitas:

Total penggunaan jika special order diterima = 8.000 + 1.500 = 9.500 unit, masih dalam batas kapasitas 10.000 unit

Keputusan:

Karena pesanan khusus ini memberikan kontribusi tambahan sebesar Rp 22.500 tanpa menganggu penjualan reguler, maka pesanan sebaiknya diterima.

Contoh keep or drop decision:

Sebuah divisi menghasilkan kontribusi margin Rp 40 juta, namun harus menanggung biaya tetap yang dapat dihindari sebesar Rp 45 juta.

Analisis:

Jika divisi dihentikan, perusahaan menghindari biaya tetap 45 juta tetapi juga kehilangan kontribusi margin Rp 40 juta.

Secara incremental, perusahaan menghemat Rp 5 juta, yang dapat menjadi pertimbangan untuk menghentikan divisi, kecuali terdapat faktor non-finansial yang signifikan (misal, sinergi antar produk atau dampak reputasi)

Langkah - Langkah Umum dalam Tactical Decision Making

  • Identifikasi alternatif: Tentukan opsi-opsi yang tersedia (misalnya, menerima pesanan khusus atau tidak, mempertahankan atau menghentikan suatu segmen).

  • Kumpulkan data relevan: Identifikasi biaya variabel, biaya tetap yang dapat dihindari, pendapatan, dan elemen-elemen non-finansial yang relevan

  • Lakukan differential analysis: Hitung perbedaan incremental antara masing-masing alternatif

  • Pertimbangkan kapasitas dan biaya peluang: Jika ada keterbatasan kapasitas, evaluasi dampak pada penjualan reguler atau penggunaan sumber daya alternatif

  • Evaluasi dampak non-finansial: Pertimbangkan aspek strategis, reputasi, dan hubungan pelanggan yang mungkin dipengaruhi oleh keputusan tersebut

  • Buat rekomendasi: Berdasarkan analisis di atas, pilih alternatif yang memberikan manfaat maksimal bagi perusahaan.

Latihan Soal

Kesimpulan

Differential analysis merupakan alat yang efektif dalam tactical decision making untuk situasi keep or drop dan special order. Dengan hanya memfokuskan pada elemen yang berbeda antara alternatif, manajemen dapat: 

  • Membuat keputusan jangka pendek yang optimal

  • Meminimalkan risiko mengambil keputusan yang salah dengan mengabaikan biaya yang tidak relevan

  • Menilai secara tepat apakah suatu pesanan khusus untuk operasi segmen memberikan kontribusi positif terhadap laba perusahaan

Memahami dan menerapkan konsep-konsep ini sangat penting dalam menghadapi situasi dinamis di dunia bisnis, sehingga keputusan yang diambil dapat mendukung strategi dan profitabilitas jangka panjang perusahaan.


0

Posting Komentar