4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap

Berdasarkan PSAK 26 (2018), biaya pinjaman merupakan bunga dan biaya-biaya lainya yang ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan adanya peminjaman dana. Perusahaan diperbolehkan untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung melalui biaya perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai biaya perolehan atas aset tersebut, sedangkan biaya pinjaman yang lain diakui sebagai beban pada perolehan terjadinya. Pada kesempatan kali ini, akuntansi mandiri akan mengupas tentang Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap yang berhubungan dengan PSAK 26 tentang Biaya Pinjaman.

Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap


Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap - Pengakuan dan Periode Kapitalisasi

Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut, sedangkan biaya pinjaman lainya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman akan dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset ketika kemungkinan besar biaya pinjaman tersebut menghasilkan manfaat ekonomi masa depan untuk entitas dan dapat diukur secara andal.

Secara umum, pengakuan, dimulai/dihentikanya, dan pengungkapan biaya pinjaman menurut jenis pinjamanya dirangkum pada tabel berikut ini:









Ingat, ada yang harus teman-teman pahami bahwa proses kapitalisasi biaya pinjaman harus berhenti pada saat proses konstruksi berhenti. Penjelasan mengenai periode kapitalisasi silahkan rekan-rekan pahami pada tabel dibawah ini:





Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap - Cara Menghitung Biaya Kapitalisasi Aset Tetap

Secara singkat, terdapat 4 langkah yang bisa dilakukan dalam menentukan biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi:

  1. Melakukan identifikasi terhadap aset kualifikasian
  2. Menentukan periode kapitalisasi
  3. Menghitung rata-rata bunga tertimbang (untuk pinjaman umum)
  4. Menghitung biaya bunga avoidable

Baca Juga: Disposisi dan Biaya Aset Tetap



Contoh Soal Kapitalisasi Biaya Pinjaman

  • Perusahaan membangun sebuah gudang dan memerlukan biaya yang besar sehingga melakukan pinjaman sejumlah dana kepada bank yang kemudian digunakan secara spesifik untuk membangun gudang tersebut. Perusahaan harus membayar biaya bunga sebesar Rp 12.000.000 per tahun atas pinjaman tersebut. Maka Jurnal yang dibuat adalah:
Dr. Gedung Rp 12.000.000
Cr. Kas        Rp 12.000.000

  • Perusahaan membangun sebuah gudang dan membutuhkan dana sebesar Rp 500.000.000. Sebelum dilakukan proses konstruksi,  perusahaan telah mempunyai beberapa jenis pinjaman yaitu wesel bayar sebesar Rp 400.000.000 dengan tingkat bunga 9% dan hutang obligasi Rp 600.000.000 dengan tingkat suku bunga 10%. Gudang tersebut akan selesai pembangunanya dalam waktu 9 bulan. Maka tarif kapitalisasi dan biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah ?

Tarif kapitalisasi : ( Rp 96.000.000 / Rp 1.000.000.000) x 100% = 9,6%

Maka Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah = Rp 500.000.000 x 9/12 x 9,6  = Rp 36.000.000

Kalau kamu bertanya-tanya, darimana Rp 96.000.000 diatas, maka jawabanya adalah dari Rp 400.000.000 x 9% + Rp 600.000.000 x 10%.


Bagaimana teman-teman ? Cukup mudah bukan belajar materi Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap ? Semoga masih tetap semangat ya! selamat belajar Kapitalisasi Biaya Pinjaman Aset Tetap.

0

Posting Komentar