4vEwQwn2N76CQsEE22YcimIBXTw6fR8sELEf9IPn
Bookmark

Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan

Berdasarkan PSAK 50, instrumen keuangan merupakan setiap kontrak yang menambah nilai dari aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas lain. Suatu instrumen dapat dikategorikan sebagai instrumen keuangan jika instrumen itu mempunyai hubungan kontraktual antara dua pihak. Pada kesempatan ini, tim akuntansi mandiri akan membahas tentang Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan dimana aset keuangan adalah bagian dari instrumen keuangan. Penjelasan lebih lanjut akan disajikan pada bagian dibawah ini.

Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan


Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan - Bentuk Aset Keuangan

Berdasarkan PSAK 50, aset keuangan merupakan suatu aset yang mempunyai bentuk:

  1. Kas
  2. Intrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
  3. Hak kontraktual
    • Untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari entitas lainya, seperti piutang usaha dan atau wesel tagih
    • Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain pada kondisi yang mempunya potensi menguntungkan entitas tersebut, contohnya obligasi konversi.
  4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
    • Nonderivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
    • Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan jumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tersebut dimasa yang akan datang.

Contoh dari aset keuangan diantaranya kas, piutang usaha, wesel tagih, pinjaman yang akan diberikan, investasi pada oblogasi, aset derivatif, dan investasi pada saham.


Baca juga: Investasi Reksadana Online Untuk Pemula


Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan - Kategori Aset Keuangan

Setiap aset keuangan yang dipunyai oleh suatu entitas harus dikategorikan ke dalam salah satu aset keuangan berikut ini:

  1. At fair value through profit or loss - FVTPL (diukur sesuai dengan nilai wajar melalui laba rugi). Adapun FVTPL mempunyai subkategori sebagai berikut:
    • Diperdagangkan (trading), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
      • Diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali pada waktu dekat
      • Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola secara bersama serta terdapat bukti tentang pola ambil untuk dalam jangka pendek yang terkini.
      • Merupakan derivatif
    • Dari awal telah ditetapkan untuk diukur menggunakan FVTPL
  2. Available for sale- AFS (tersedia untuk dijual) adalah aset non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dan tidak dapat dikategorikan pada kategori-kategori lainya
  3. Loans and receivables - L & R, contoh aset keuangan yang dikategorikan L & R adalah kas dan kas bank, pinjaman, piutang usaha, dan piutang lainya, investasi dalam instrument utang yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, dan simpanan atau deposito di bank. aset keuangan tersebut dikategorikan sebagai Loan and receivables (L&R) karena yang memenuhi kondisi berikut:
    • Aset keuangan non-derivatif
    • Mempunyai pembayaran tetap atau telah ditentukan
    • Tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
  4. Held to Maturity (HTM) adalah aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, jika memenuhi kondisi berikut:
    • Aset keuangan non-derivatif
    • Mempunyai pembayaran tetap atau telah ditentukan
    • Jatuh temponya telah ditetapkan
    • Entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan sampai dengan jatuh tempo

Gambar bagan aset keuangan
Gambar Aset Keuangan


Aset keuangan dengan kategori 1 dan 2 merupakan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar, sedangkan aset keuangan kategori 3 dan 4 adalah aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Entitas bisa mengukur investasi saham setelah pengakuan awal pada biaya perolehan, jika saham tersebut:
  1. Tidak diperdagangkan di pasar aktif
  2. Tidak mempunyai harga pasar yang dikuotasikan
  3. Nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal

Pengukuran aset keuangan
Pengukuran aset keuangan

Investasi pada saham atau utang bisa dikategorikan dalam kategori 1 dan 2. Akan tetapi hanya investasi pada utang yang dapat dikategorikan dalam kategori 3 dan 4 karena investasi pada saham tidak mempunyai pembayaran yang tetap atau ditentukan dan tidak mempunyai tanggal jatuh tempo.

Ringkasan aset keuangan
Ringkasan aset keuangan

Demikian penjelasan dari akuntansi mandiri tentang Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan. Terus belajar dan jangan menyerah jika mengalami kesulitan. Percayalah bahwa usaha tidak pernah menghianati hasil. Sukses selalu dan selamat belajar Aspek Akuntansi Atas Aset Keuangan.

Posting Komentar

Posting Komentar